Lapangan Golf Kota X
"Tentu, Tuan Chandra."
Meski sempat dibuat tidak percaya, tapi Vian tentu saja mengangguk tanpa perlu waktu untuk menjawab apa yang dikatakan sang mertua, yang kini kembali memberikan senyum hangat, dengan binar yang terlihat senang untuknya.
Sedangkan di ujung sana Affa tampak menatap Vian dengan kesal, dengan tatapan yang terlihat sekali sedang memancarkan kemarahan.
Well…, selain kemampuan. Kuakui jika aku akan kalah melawan Skipper, apalagi kekuatan politik dan bisnisnya, batin Vian.
Ia membalas tatapan tuan muda Skipper dengan senyum kalem, yang justru membuat Affa semakin marah diikuti decihan sebelum pergi meninggalkan lapangan.
"Dasar bocah," lirih Vian, sebelum akhirnya mengikuti Ghava yang mengajak untuk kembali ke ruangan.
Mereka kembali menaiki golf car, dengan mobil lainnya yang mengikuti mobil yang ia tumpangi. Sepertinya dua pria Skipper juga akan ke ruangan tempat Vian menyimpan barang.