VJ Invenity Tbk
Suasana hening, ketika ketiganya sudah duduk saling berhadapan dangan satu yang memandang dua seakan menuntut. Hingga akhirnya Vian pun memutuskan untuk memulai penjelasan, ketika merasakan Endra yang menatapnya serius.
"Jadi, apa yang ingin kamu tanyakan, End?" tanya Vian, menatap sang asisten yang sama sekali tidak mengendurkan tatapan.
Endra tidak langsung menjawab melainkan menggulirkan bola mata ke arah Ghava, kemudian kembali melihat bosnya dengan ekspresi bingung, penasaran dan serius menjadi satu.
Ya Tuhan, Endra. Padahal hanya tinggal bertanya pakai melirik kanan-kiri segala macam, batin Vian menahan diri agar tidak mendengkus.
"Vian," panggil Endra sesekali melihat Ghava, yang terlihat santai dan sama sekali tidak merasa terganggu.
Bukan tidak terganggu, Ghava memang tidak membawa masalah yang menurutnya sepele untuk dilebihkan. Lagi pula, ia sudah biasa dilihat atau dilirik penasaran.
"Hmm?"