Apartemen Soho
Vian yang melihat Aliysia terburu-buru pergi hanya bisa kebingungan. Namun tidak lama, karena kini bahunya terangkat tak acuh, lalu menghempaskan diri di sofa seraya menghembuskan napas lelah.
Lelah, tapi sebenarnya bukan hanya lelah yang didapatkan, tapi juga kekhawatiran ketika adrenalin berupa kerugian terpampang hampir nyata di hadapan.
Sial! Jika benar-benar terjadi, keruginya yang ditanggung cukup untuk membuatnya miskin secara perlahan.
Ibarat bocor, kerugiannya termasuk dalam tipe bocor halus, yang kalau dibiarkan akan sangat bahaya bagi ban (Perusahaan) dan pengendara (dirinya) itu sendiri.
Ceklek!
Vian menoleh ke belakang, di mana suara pintu terbuka dengan Aliysia yang berjalan ke tempatnya duduk saat ini.
Brukh!
"Aku kira kamu mandi, langsung pergi begitu saja," ujar Vian ketika sang istri duduk dan menduselkan wajah di lengannya.