Moonbuck Cafe kota X
Hening setelah Aliysia mengenalkan kakak dan suaminya secara singkat. Vian mengambil alih dengan mengulurkan tangan, bermaksud untuk menjabat tangan dengan iparnya yang tetap saja menatap dengan delikan.
Bukan apa, akan sangat tidak sopan jika dalam berkenalan tidak ada jabat tangan sebagai simbol. Lagipula, di sini dirinya tetaplah yang harus mengalah.
"Perkenalkan, nama saya Viandra Geonandes. Salam kenal, Tuan Lingga," tuturnya, mengenalkan diri dengan nada setenang mungkin.
Sayangnya, Ghava tidak segera menyambut uluran tangan, melainkan melihat wajah bergantian baru kemudian menerima dan disentaknya tegas, sengaja.
Err…. Kenapa sentakan tangannya sama seperti Tuan besar Lingga, tapi Vian akui aura yang dikeluarkan oleh Tuan Chandra Lingga lebih menyeramkan.
"Ghava Lingga, kau sudah tahu itu dengan jelas."
Gleuk!
Seketika saliva kembali ditelan, meski Vian tetap tenang saat menyahutinya. "Ya, saya tahu. Tentu saja," sahutnya mengiyakan.
