Universitas Seni Kota X
Waktu tidak terasa berlalu, bahkan pelajaran tambahan yang dihadiri Aliysia sudah selesai, tepatnya tentang teknik tarik suara sebagai referensi. Ia juga sudah mengatur janji pertemuan dengan sang kakak saat istirahat siang nanti.
Dan saat ini kebetulan Aliysia sedang menunggu kakaknya di depan halte kampus, duduk dengan kepala menoleh ke arah kanan dan kiri, gelisah karena batang hidung si petualang sejati belum juga kelihatan.
Bukan tanpa alasan ia gelisah seperti ini, ia hanya takut jika om-om botak kembali berkeliling dan nasib sial bisa saja sedang mengalung di bahu, dengan mempertemukannya dalam keadaan tidak siap lari.
Aliysia harus seperti ini, saat tidak sedang di lingkungan kampus.
Ckitt!
Tiba-tiba terdengar suara rem dari mobil yang terparkir tepat di hadapannya, membuat Aliysia kembali menoleh mencari seseorang lain di sekitarnya saat ini.
Ia berpikir, siapa tahu saja ada seseorang yang ditunggu oleh mobil mahal warna merah di depan sana.