Hyperion Hotel Berlin, Jerman
Ceklek!
Pintu yang terbuka memperlihatkan Vian, yang kepalanya menoleh ke segala arah dan menemukan keadaaan kosong, ruang tamu di depan kamarnya saat ini kosong dan itu artinya Aliysia saat ini masih di kamarnya.
Vian menoleh ke arah pintu di sebelahnya saat ini, kemudian melangkah menghampiri dan berdiri tepat di depan dengan tangan terangkat hendak mengetuk pintu. Namun, belum juga punggung tangan menyentuh permukaan, pintu sudah lebih dulu terbuka dengan si empu kamar yang terkejut saat melihat.
Ya, meski tidak lama karena kini sapaan bernada ceria membuatnya tersenyum tipis.
"Vian!"
"Gutten morgen, Lysia. (Selamat pagi, Lysia)"
"Gutten morgen, Vian!"
Bola mata Vian dengan segera bergulir, melihat penampilan sang istri yang sudah rapih dengan pakaian yang terlihat feminim, seperti bukan Liysia yang biasanya.