Hyperion Hotel Berlin, Jerman
"Eh!!"
Vian tersenyum kecil ketika melihat wajah Aliysia yang kaget dan menatap tidak percaya. Sungguh, wajah sang istri terlihat lucu, dengan bola mata melebar dan juga jejak air yang masih tersisa.
Aliysia tentu saja kaget dengan pernyataan dari si paman yang tiba-tiba. Padahal dari kemarin Vian jelas mengelak dan menolak apa yang di nyatakan darinya. Namun saat ini, si paman dengan nada seolah lelah akhirnya membalas pernyataan setelah kesekian kali percobaan.
"Kenapa eh?" tanya Vian menatap dengan senyum geli, ketika istrinya mengedip-ngedipkan mata melihat tidak fokus.
"Ich gebe auf, Ich liebe dich itu setahu aku artinya ...."
"Aku menyerah, aku mencintaimu, Sayang. Ya ... Itu memang artinya seperti itu, kecuali jika guru bahasa Jerman-ku salah menjelaskan saat itu," sahut Vian menjelaskan, kembali membuat sang istri menatapnya dengan kelopak mata berkedip cepat.
