Hyperion Hotel Berlin, Jerman.
Vian terkejut, sangat tidak menyangka ketika Aliysia membalas dengan kata-kata formal, saat biasanya selalu berbicara santai dengannya disetiap obrolan.
Ia juga mendapati wajah datar, sama sekali seperti bukan Aliysia yang dikenalnya dan ia sampai menahan diri untuk tidak menanggapi berlebih.
Vian ingin diam saja, tapi ternyata tidak semudah itu saat lisannya lebih dulu bekerja. "Bagaimana bisa aku tidak menganggapmu ada. Ayolah Lysia, jangan kekanakan seperti ini," tandasnya berusaha untuk membujuk, agar suasana bisa seperti dulu ketika keduanya baru pertama tinggal bersama dan berbagi tawa iseng disela-sela obrolan keseharian.
"Aku memang kekanakan, Tuan Vian tahu itu dengan sangat. Maka itu, Tuan tidak akan pernah menyukaiku 'kan," balas Aliysia sinis, membuat Vian seketika terdiam dan akhirnya ia pun menampik genggaman tangan si pria dengan kuat.
Pats!