Sanny terus saja menjerit histeris karena dia masih saja belum sadarkan diri, dia merasa masih ada orang yang akan menangkap mereka.
"Sany, sannyy. Sany, Sayang!" panggil Yudha kemudian.
Yudha menepuk pipi Sany dengan lembut, agar Sany sadar dan mau membuka matanya. Sany kemudian mengerjapkan matanya dan memandang Yudha tidak bergeming, dia masih belum sepenuhnya sadar bahwa yang di depannya adalah ayahnya sendiri. Kemudian netranya segera melihat lebih jelas lagi dan mengirimkan sinyal ke otaknya bahwa orang yang di depannya adalah ayahnya sendiri.
"Papa?" tanya dengan lemah.
"Iya, Sayang. Papa di sini," katanya dengan lembut.
"Papaaa!" kata Sany dengan ketakutan.
Sany kemudian memeluk Yudha dan tidak ingin melepaskannya.
"Papa, huhuhhuhu. Mereka menangkap Mama dan Icha, mereka ingin membawa mereka, huuhhuuu" katanya sambil menahan isak tangisnya.
"Sstttt. Jangan menangis lagi, Nak."
Yudha membujuk Sany dengan lembut.