Penjahat itu kini memandang Damian dengan perasaan kesal karena ingin sekali dia membunuh Damian dan menghabisinya. Hanya saja perintah yang dia terima Damian dan keluarganya tidak boleh dihabisi di sana. Mereka harus diculik terlebih dahulu dan tidak boleh ada jejak darah sedikit pun.
"Kemari kamu pria kurang ajar! Aku sudah tidak tahan ingin menghancurkan dirimu dan memberikan pelajaran padamu. Sekarang juga kamu kemari!" katanya kembali.
"Enak saja main perintah! Kamu yang kemari!" ejek Damian kembali.
Damian kemudian memberikan pelajaran kepada penjahat itu, ketika dia mendekati Damian. Penjahat itu ingin memukul Damian dengan kepalan tangannya tetapi Damian menangkisnya dan menendangnya. Mereka terus saja saling memukul.
"Rupanya dia lawan yang sepadan. Pantas saja dia tidak terlihat takut sama sekali! Kalau saja dia takut aku akan memberikan dia pejaran yang sepantasnya," pikirnya kesal.