Damian dan Sany masih terpaku berdiri di depan pintu. Mereka mematung mendengarkan setiap perkataan Ratih dan Yudha. Semua perkataan yang mereka ucapkan membuat perasaan Sany dan Damian menghangat karena mereka dapat merasakan cinta yang tulus dari mereka berdua.
"Pa, Mama merasa semua yang Mama lakukan untuk Sany dan Damian tidaklah cukup. Mereka adalah orang yang paling berharga di dalam hidup Mama. Setiap napas yang Mama keluarkan tujuannya adalah untuk kebahagiaan kedua anak kita dan Papa sendiri, sekarang ditambah anak mantu kita. Hati Mama sangat sedih melihat Icha menahan sakit akibat tusukan itu. Kamu memang bodoh Cha, seharusnya Mama yang menerima semua itu bukan kamu," kata Ratih.
Akhirnya Ratih tidak dapat menahan tangisnya lagi dan pecah begitu saja, dia terisak dan terlihat sangat terpukul, Yudha kemudian memeluk istrinya dan menenangkan perasaannya yang galau. Yudha bahkan mengusap kepala istrinya dengan lembut.