Damian memandang ibunya dengan pandangan terluka, dia tidak menyangka Ratih adalah wanita pertama yang menorehkan luka yang teramat dalam di hatinya.
"Hentikan Mama! Apa maksud semua ini? Mengapa Mama membuat aku kehilangan hatiku sendiri? Apa yang telah aku perbuat sehingga Mama membenciku? Apa Ma? Jawab, Ma? Apa salahku? Mengapa Mama tiba-tiba mengatakan aku bukan putra Mama? Siapa Ma? Jangan Ma, jangan katakan itu. Aku mohon karena Mama adalah orang yang paling aku sayangi di dunia ini. Tanpa Mama maka aku tidak mempunyai pegangan lagi. Aku mohon Ma, jangan sakiti hatiku," kata Damian sambil berlutut di samping tempat tidur Ratih.
Ratih menepiskan tangan Damian dengan marah karena dia tidak ingin menyentuh tangan Damian.