Ratih yang melihat mereka berdua masih saja keras kepala mempertahankan egonya masing-masing. Vivian dengan dengusannya sementara Yudha dengan kemarahan tersembunyinya. Ratih semakin mencurigai mereka berdua namun dia tidak mendapatkan sepatah kata pun dari mulut mereka berdua sehingga dia tidak dapat membuktikan alasan sebenarnya mengapa mereka berdua tidak harmonis sama sekali.
"Ayo dong, mengapa kalian tidak saling bersalaman dan saling memafkan?" tanyanya lagi.
Kemudian kedua orang itu tidak memperdulikan perkataan Ratih sama sekali, karena bagaimanapun dia berusaha membujuk Vivian namun sama sekali tidak ada penjelasan yang masuk akal. Namun Ratih tidak akan mengatakan kecurigaannya kembali.
"Sebaiknya aku menyelidiki secara diam-diam saja," pikir ratih kembali.
Ratih kemudian membayangkan salah seorang asisten rumah tangganya yang sudah lama mengikuti dia dan selalu setia kepadanya. Ratih bertekad akan bertanya kepadanya ketika dia pulang ke Indonesia kembali.
