Sany tersenyum licik ketika Kim mengatakan kalimat yang memang dia tunggu-tunggu.
"Kakak bingung apa yang harus aku lakukan, agar kamu mau memaafkan Kakak?" tanya Kim.
Mendengar perkataan Kim, Sany langsung memanfaatkan kesempatan itu dengan sangat baik. Wajahnya langsung tersenyum ceria.
"Baik aku akan meminta satu permintaan tetapi Kak Kim harus mau melaksanakannya dan tidak boleh ingkar janji," kata Sany kembali.
Kim menganggukkan kepalanya dia takut Sany akan cemberut dan ngambek melihatnya lagi. Kim bersiap menunggu apa yang akan Sany katakan.
"Nanti saja Kak, Sany mau memikirkan dulu apa yang akan Sany minta. Tidak usah sekarang, tetapi asal Kakak ingat janjinya ya. Aku akan menagih janji itu dan jangan pernah Kakak ingkar janji," katanya lagi.
Kim hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar perkataan Sany yang kekanak-kanakan.
"Baiklah," katanya pasrah.
"Mudah-mudahan permintaannya tidak yang aneh-aneh saja," gumamnya lagi.