Vivian Wijaya baru saja turun dari pesawat, dia meminta supir taksi mengantarkannya ke rumah sakit. Damian telah memberikan alamat rumah sakit yang merawat Oscar putranya. Vivian kemudian menatap ponselnya, di sana Damian telah mengetikkan lantai dan ruangan berapa Oscar dirawat.
"Oscar anakku, kalau saja terjadi sesuatu kepadamu maka aku tidak akan pernah bisa menerimanya karena kamu adalah penyambung hidup Mama. Tanpa kamu maka Mama tidak akan bisa hidup. Kamu adalah cahaya pelindung dan pemberi harapan bagi Mama. Ya, Tuhan mudah-mudahan Oscar tidak apa-apa," doanya di dalam hati.
"Maaf Nona, saya ingin mencari ruangan perawatan Oscar Wijaya," kata Vivian.
Vivian kini berdiri di depan meja informasi untuk menanyakan kamar Oscar, walaupun dia mengetahuinya namun dia ingin memastikan bahwa Oscar memang dirawat di kamar itu. Vivian kemudian melihat perawat itu mulai mengetikkan nama Oscar Winata di komputer yang menyimpan data base pasien rumah sakit itu.