Pemuda itu kemudian memasuki ruangan itu dengan hormat, dia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun. Bahkan wajahnya yang dingin hanya menatap Maya tanpa senyum sama sekali, bukan hanya Maya bahkan kepada Siska pun dia sama sekali tidak tersenyum.
"Apakah kamu sudah menemukan alamat wanita itu?" tanya Siska kembali.
"Maaf Nyonya, ternyata wanita itu tinggal bersama dengan sahabat Nyona sendiri," kata pria itu.
"Apa kamu yakin Dal? Kamu tidak salah bukan?" tanyanya lagi.
Pemuda tersebut menatap Siska dengan dingin.
"Saya yakin, Nyonya. Untuk apa dia tinggal satu rumah dengan mereka? Apa aku tidak salah dengar?" kata Siska kemudian.
Dal menatapnya tanpa berkomentar apapun karena pernyataan Siska membuat dia tersinggung karena Siska sama sekali tidak mempercayainya. Pemuda yang dipanggil itu dengan nama Dal tersebut melihat Siska dengan pandangan terluka, dari amtanya Siska dapat merasakan dia tersinggung.