Chapter 3 - Bab 2

Dia yang memang sudah merasakan lapar sedari tadi, kemudian dia memutuskan berjalan menuju dapur untuk mencari bahan makanan yang akan dia kelola di dalam kulkas. Banyak orang yang bilang tidak baik makan di malam hari, tapi bagaimana pun dia harus mengisi perutnya ini. Semenjak kejadian dulu, Triana menjadi orang yang gila berkerja, agar dia bisa melupakan seseorang itu dari hidupnya.

Banyak juga yang mengatakan bahwa makan di malam hari bisa menyebabkan orang menjadi gemuk dan perut membesar jugaa, tapi semua itu tidak berlaku bagi Triana. Bahkan dia selalu aja makan di malam hari, tapi berat badannya tidak pernah bertambah juga. Malah dia tetap langsing, seperti supermodel terkenal. Dan itu adalah salah satu hal yang paling dia banggakan.

Setelah dia mencari-cari bahan makan di kulkas, akhirnya dia memutuskan untuk membuat nasi goreng dan telur goreng saja. Karena dia belum sempat belanja ke supermarket. Itulah yang menyebabkan seluruh isi di dalam kulkasnya sudah tidak ada lagi.

Dia sudah mengambil bahan makanan itu, lalu dia mulai memasak sambil sesekali bersenandung pelan. Nasi goreng dan telur goreng itu pun siap dalam waktu 10 menit saja. Kemudian dia membawa makanannya ke meja makan, lalu memakannya.

Setelah habis makan, dia langsung mencuci piring dan peralatan yang tadi dia gunakan tadi. Kemudian setelah itu, dia kembali lagi ke ruang kerjanya dan menyibukkan dirinya lagi dengan tumpukan berkas di atas meja kerjanya itu.

Setelah lama berkutat dengan berkas itu, tidak terasa sekarang sudah jam 2 pagi.

" Akhirnya selesai juga," ucap Triana sambil meregangkan otot lengan nya yang serasa pegal, karena terlalu lama duduk. Triana pun membereskan semua berkas itu, kemudian memasukkan ke dalam tas kerja miliknya.

Sehabis selesai membereskan semua itu, dia lalu berjalan menuju kamarnya untuk tidur.Karena dia sudah terlalu capek dan lelah mengerjakan berkas-berkasnya tadi.

Sedangkan di sebuah mansion, ada seorang pria yang sedang sibuk bersama laptopnya yang berada di atas meja kerjanya. Dia sangat fokus dengan pekerjaannya. Namun, itu lah membuat pria itu semakin tampan. Ya, nama pria tampan itu bernama Alfed Alex Ryder.

Dia yang masih sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba hilang fokus karena ada yang mengetuk pintu ruangan kerjanya tersebut.

Tok...Tok...Tok...

" Masuk," ucapnya dingin.

" Maaf tuan, tadi ada kiriman jas untuk anda tuan." kata pelayan mansionnya itu.

" Letakkan saja disana," Ucapnya dingin.

Setelah pelayan itu meletakkan paperbag yang berisi jas itu di tempat yang ditunjuk oleh tuannya. Pelayan itu pun langsung pamit keluar.

Kringg...Kringg...

Tiba-tiba ada bunyi telepon masuk, dia langsung mengambil HP-nya dan mengangkatnya.

" Hallo," jawabnya dingin.

" Shit!!. Santai aja bro. Jangan menjawab sedingin itu dengan sahabat mu ini," kata orang yang ada di seberang telepon itu. Alfred memutar bola matanya, " untuk apa kamu menelepon, Tian?" Tanya Alfred malas.

"Aku mau pergi ke club malam ini. Do you want to follow me or not?" tanya Tian.

" Hn... Yes," jawabnya singkat.

" It's oke friend. I'll be waiting for you at the usual place. I don't want to wait too long," ucap Tian dari seberang telpon itu.

Alfred langsung mematikan HP-nya, lalu bersiap-siap untuk pergi ke club tempat yang di beritahu oleh sahabatnya itu.

Setelah beberapa menit, dia sudah sampai di sebuah club terkenal. Tanpa pikir panjang lagi, dia langsung masuk ke dalam dan langsung terdengar lah suara dentuman musik yang sangat keras. Banyak juga orang yang menari-nari di dance floor, banyak juga yang mabuk dan banyak juga yang perempuan yang berusaha menggoda Alfred. Namun, Alfred tidak mau memperdulikan mereka semua. Dia hanya fokus untuk mencari-cari sahabatnya yang belum dapat dia temukan.

Setelah 15 menit mencari, akhirnya dia menemukan sahabatnya itu sedang duduk santai di bar sambil berbicara dengan seorang bartender. Alfred langsung menepuk pundak sahabatnya, kemudian sahabatnya itu langsung menoleh ke arahnya, "Hai Alf," sapa sahabatnya itu. Nama sahabat Alfred itu adalah Christian Walson.

" Hn.. Hai," jawab singkat Alfred.

" One martini, please." ucap Alfred datar ke bartender tersebut. Mendengar pesanan itu, akhirnya si bartender langsung membuatkan minuman itu, dan menghidangkannya di depan Alfred.

" Wow, seriously?. Martini, man?" tanya Christian terkejut.

" So, what?" tanya Alfred.

" Oo...come on Alfred, biasa nya kau memesan whisky or vodka, tapi kenapa hari ini aku melihat mu hanya memesan Martini saja. What's wrong with you man?" tanya Christian.

" Lazy," jawab singkat Alfred.

Sahabat nya yang satu ini dari dulu suka sekali berkomentar ini dan itu seperti seorang ibu ke anaknya. Apa pun yang bisa dia komentari, akan dia komentari. Entah itu masalah kecil atau besar sekali pun.

" Man, Look at that girl over there. Isn't it sexy?" tanya Christian sambil menunjuk gadis yang sedang menari di dance floor. Alfred langsung menoleh ke arah yang di tunjuk Christian, " sorry, not interested." ucap Alfred dingin.

" I think you are sick man," ucap Christian.

" Of course not. If I was sick, I wouldn't have been able to come here." ucap Alfred datar.

" Jadi apa alasan mu tidak tertarik dengan gadis seksi itu?. Biasa nya, kalau melihat gadis seperti itu kau langsung bernafsu" kata Christian lagi.

" I don't know. I think I'm just lazy today looking at that" ucap Alfred yang memesan minumannya lagi karena sudah habis

" Kau tahu, kau hari ini sangat aneh." ucap Christian sambil memesan whisky juga.

Mereka minum di club itu sampai jam 1 pagi. Christian yang sudah mabuk berat sekarang, sedangkan Alfred tidak mabuk sama sekali.

Alfred menerawang jauh ke pertemuan dia dengan gadis dingin dan datar tadi sore. Dia pun langsung tersadar, dan membayar minuman yang mereka minum tadi. Lalu membawa Christian yang sudah mabuk itu keluar, lalu berjalan menuju mobil ferrari miliknya. Dia pun memasukkan Christian ke dalam mobil itu, kemudian mengendarainya menuju apartemen milik Christian. Ketika sudah mengantar Christian, dia pun segera kembali ke mansionnya.

Dia masuk ke dalam mansionnya lalu segera masuk ke dalam kamar mandi nya untuk membersihkan tubuhnya karena baju nya sudah bau alkohol dan juga parfum para wanita yang menggodanya tadi pada lengket semua dan itu menyebabkan dia merasakan jijik.

Setelah selesai membersihkan dirinya, dia langsung berbaring di ranjangnya. Tidak butuh waktu lama dia langsung tertidur karena dia sangat kecapekan seharian ini.