"Aku tidak mungkin tinggal di sini. Kamu laki-laki dan aku perempuan. Mana bisa tinggal satu atap, itu hanya akan menimbulkan fitnah saja," tolak.
"Lalu kamu mau ke mana?" tanya Edi.
"Mungkin aku akan tinggal di hotel untuk sementara waktu," jawab Marisa.
"Itu terserah padamu saja," ucap Edi. "Kamu tidak ke rumah Rina?" tanya Edi. Ia tahu biasanya Marisa pasti akan mencari sahabatnya itu kalau membutuhkan teman curhat.
"Aku tidak tega mengatakannya kepada Rina, karena dia bilang sedang menunggu ibunya di rumah sakit," jawab Marisa.
Edi mengangguk. "Aku akan mengantarmu ke hotel nanti," ucap Edi menawarkan diri. Namun Marisa belum memutuskannya.
Kemudian hening sesaat.
Tak lama terdengar suara perut keroncongan. Dan itu berasal dari dalam perut Edi. Mendengar itu Edi tertawa namun saat melihat wajah Marisa yang kusut berangsur senyum Edi menjadi luntur.
"Kamu lapar?" tanya Marisa.
