"Mau apa kamu datang ke sini?" tanya Kevin.
"Aku masih resmi menjadi istrimu Kevin. Apa salah jika aku mengunjungi suamiku sendiri?"
Kevin tersenyum sarkas. Tak percaya dengan ucapan Sania. "Jangan bicara omong kosong Sania. Katakan saja apa maksudmu datang ke sini," desak Kevin.
Sania kemudian mengungkapkan alasannya pergi ke ruangan Kevin. "Kemarin aku belum jadi menarik seluruh sahamku kan? Sekarang aku akan benar benar menarik seluruh sehamku." Ini bukan hanya ancaman untuk Kevin melainkan sebuah tindakan nyata.
Mata Kevin bergetar. Dia tahu Sania tak mungkin main main dengan ucapannya. Lalu bagaimana nasip perusahaannya nanti? Kevin benar benar pusing. Kepalanya mendadak menjadi berat.
Kevin mengangguk. "Lakukan saja. Aku masih mempunyai saham di sini dan beberapa orang yang memegang sahamnya."
Sekarang Sania yang tersenyum sarkas. Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas miliknya.
"Kamu mau apa?" tanya Kevin penasaran.