Niko tetap memilih menginap di apartemennya hari itu, setelah Revan pergi.
Semakin lama menjalani hubungan ini, Niko menjadi merasa tidak nyaman. Tepatnya setelah dia berhasil memiliki cinta Clara.
Niko mulai memejamkan matanya, dan tidur hanya mengenakan boxer dan tubuh yang dibalut oleh selimut sebatas dada.
Dia merasa sangat lelah hingga tak sadar terlelap. Sampai sebuah dering ponselnya membangunkan tidurnya pukul sembilan malam.
Dengan mata yang masih berat, tangan Niko meraba ponselnya yang ada di atas nakas, lalu menggeser tombol hijau pada layarnya.
"Halo?"
Ternyata yang menghubunginya adalah Clara. Namun Niko belum menyadarinya. Clara menelepon untuk menanyakan banyak hal karena cemas.
"Niko kamu di mana? Apa yang terjadi padamu? Kenapa tidak memberi kabar sampai malam begini?"
Niko terkekeh. "Kamu sudah mirip seperti seorang istri yang mengomel pada suaminya," goda Niko. Dia tiba-tiba menjadi segar kembali.