Mata Namira langsung berbinar saat melihat mainan yang dibawa oleh Kevin. Ialu melepaskan pelukannya dari Kevin. Kemudian memandang wajah ayahnya.
"Ini kan mainan yang sedang Namira inginkan. Bagaimana papa bisa tau?" tanya Namira dengan senyum yang menghiasi bibirnya.
"Papa tadi hanya bertanya kepada karyawan yang bekerja di toko mainan yang biasa dikunjungi oleh Namira. Dan dia bilang mainan ini sedang tren dikalangan anak perempuan saat ini," jawab Kevin dengan jujur.
"Wah, papa hebat. Terimakasih papa," ucap Namira. Ia lalu memeluk Kevin lagi dengan hangat.
Kevin tersenyum. Kemudian mengusap lembut rambut anaknya. "Sama-sama sayang," sahutnya.
Lalu tak lama, mobil Marisa sampai di sekolah Namira. "Itu kan mobil bunda, pa?"
Kevin menoleh ke belakang. "Iya benar."
Mereka kemudian menunggu sampai Marisa turun dari mobil. "Kenapa kamu tidak bilang kalau mau ke sekolah Namira juga," ucap Kevin.
"Aku hanya ingin membuat kejutan saja pada Namira," sahut Marisa.