Setiap harinya ada saja orang yang datang untuk menagih hutang kepada Debi. Seluruh anggota keluarga sampai dibuat malu.
Dan karena tidak bisa membayar semua hutang-hutangnya akhirnya butik Debi terpaksa dijual. Dan wanita paruh baya itu tidak diizinkan lagi mendirikan butik atau usaha apapun. Yang dilakukannya hanya harus berdiam diri di rumah.
"Apa kalian sudah gila? Kalian mengurungku seperti ini. Ah, kalian lebih mirip sebagai sipir penjara daripada disebut keluarga," protes Debi di depan Kevin dan juga Clara.
Para istri Kevin tidak ada di sana, dengan alasannya masing-masing. Marisa ingin tetap menjaga privasi dan harga diri ibu mertuanya. Sedangkan Sania dia sudah mengabaikan segala sesuatu urusan mengenai ibu mertuanya itu. Karena tinggal menghitung hari anaknya akan lahir.
"Semua ini tidak akan pernah terjadi kalau ibu tidak mempunyai hutang yang banyak seperti itu," ucap Kevin.