"Jangan bilang tidak bisa merasakannya. Kamu mungkin hanya belum bisa dekat dengan anak itu saja," ucap Marisa.
Marisa menarik napas dalam-dalam, kemudian mengembuskan perlahan. "Aku juga tidak akan memaksamu untuk memahaminya. Karena tidak semua orang suka dengan anak kecil," lanjut Marisa.
Clara terkekeh. "Kakak berbicara seakan kakak adalah ibu kandungnya."
Marisa ikut terkekeh. "Memang kenapa kalau aku hanya ibu sambungnya? Kamu berbicara seakan semua wanita yang berstatus sebagai ibu tiri adalah makhluk yang jahat," ucap Marisa.
Clara membelalakkan matanya. Dia menyadari bahwa dia telah menyinggung perasaan kakak iparnya itu. Ia lalu mengibas-ibaskan tangannya di depan dada.
"Tunggu, tunggu. Aku minta maaf kak. Aku tidak bermaksud membuat kakak tersingung. Sungguh kak," ucap Clara dengan tulus.
