Tak mau disalahkan. Saat itu juga Marisa berteriak meminta bantuan dari seisi rumah. Dan dari arah tangga Kevin dan Debi naik untuk mengeceknya.
"Ada apa ini?" tanya Debi dengan nada panik. Wajah Kevin juga tidak kalah panik saat itu.
"Kamu kenapa?" tanya Kevin sambil jongkok dan menahan tubuh Sania.
"Perutku sakit," jawab Sania sambil meringis menahan rasa sakit.
Tangis Namira langsung pecah. Ia mengguncang-guncangkan tubuh ibunya karena panik. "Mama, mama kenapa?"
Debi berurusan menenangkan cucu pertamanya itu. Dia menangkup kedua sisi pipi Namira sambil berkata, "Namira harus tenang ya. Mama pasti akan baik-baik saja kok. Lebih baik Namira berdoa."
Namira mengangguk. Namun dia masih menangis, tidak tega melihat ibunya yang sedang sakit.
"Bawa dia ke halaman depan sekarang juga. Dan aku akan menyuruh supir untuk menyiapkan mobil ke rumah sakit," suruh Marisa.
"Ayo cepat Vin. Kasihan Sania." Debi menimpali.