"Udah lah! Sekali lagi gue ingetin, jangan pernah kegatelan sama Galang lagi!" tekan Violin yang sambil mendorong kepala Naura.
Jdukh
Kepala Naura terbentur ke dinding Toilet dan setelah itu Violin melangkahkan kaki meninggalkan Naura yang sekarang tengah duduk di pojokkan sambil merasakan pusing yang timbul, karena dia terbentur cukup keras.
Merasa kalau semakin lama dia merasakan dinginnya lantai Toilet, membuat Naura pada akhirnya perlahan mencoba untuk bangkit. Naura tidak bisa berlama-lama di sini, apalagi dia menyadari kalau waktu semakin lama semakin berlalu dan nanti semakin sore.
Langkah kakinya terlihat begitu lambat, karena dia merasakan pusing yang cukup berat sampai pada akhirnya dia sampai di depan gerbang Sekolah.
Mengedarkan pandangannya beberapa saat dan dia tidak melihat ada yang menjemputnya sampai pada akhirnya dia baru ingat kalau dia belum menyuruh sopir untuk menjemputnya.
