Pelukan yang dia berikan padaku adalah pelukan untuk waktu yang lama. Aku memeluknya erat-erat, bagian bawahku miring karena bayiku membentur saat lengannya menyentuhku dan dagunya pas di atas kepalaku. Aku bisa merasakan dia bernapas dengan cepat dan keras saat tangannya menangkup pundakku, menggosok dengan keras. "Rosa… oh Tuhan."
Tangannya membelai perutku, dan dia mengeluarkan suara lembut, hampir seperti isakan. Tapi saat aku mendongak, matanya kering, matanya bulat karena heran.
"Luca… apa yang kamu lakukan di sini?" Suaraku pecah saat air mata memenuhi mataku. Aku rasa mungkin aku lebih suka menangis. Dia mengangkatku dalam pelukannya, memutar lingkaran saat dia memelukku lagi. Mulutnya dekat telingaku, dan aku bisa merasakan dia gemetar.