LUCA
Lengannya menemukanku dari belakang saat aku berdiri dengan kepala tertunduk, mencengkeram bagian belakang sofa.
"Kembalilah ke tempat tidur," gumamnya. "Bicaralah padaku, dan mari kita minum sari buah apel dan makan kue lemon sambil berpelukan."
Aku tidak bisa.
Telapak tangannya menggosok punggungku. Lalu dia menempelkan pipinya ke pundakku dan berdiri di sana memainkan sendok besar dengan tangan terlipat di bawah bokongku. "Kalau begitu kita akan berdiri saja di sini. Mungkin selamanya. " Dia mencium punggungku lalu mengusap pipinya ke tubuhku.
"Aku ingin tahu banyak hal," bisiknya. "Rasanya seperti kita telah melewatkan selamanya."
Aku bisa merasakan dadanya membesar karena nafas yang dia embuskan dengan pelan.
"Katakan padaku… apa hal favoritmu yang biasa kamu lakukan?"