Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

My Hero Academia : Reborn as Todoroki Shouto

Az_Cool
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7.8k
Views
Synopsis
Menjadi bagian dari dunia lain secara bereinkarnasi mungkin terdengar biasa, namun pergi ke dunia lain sebagai karakter kesukaan itu lebih luar biasa.
VIEW MORE

Chapter 1 - Seorang Anak yang Kesepian

??? POV

Melihat tulang-tulang tubuhku yang patah membuat posisi tubuhku terlihat aneh, darah bercucuran di mana-mana, isi perut yang keluar karena terkoyak dan kepala yang bocor.

Ya sepertinya aku telah memenuhi syarat untuk mati. Seharusnya hanya seperti itu saja, arwah gentayangan semacam tubuhku menatap mayatku sendiri.

Pemandangan yang luar biasa mengerikan jika aku boleh jujur. Aku bisa melihat tubuhku sendiri dan orang-orang yang mengelilingi ku intuk membungkus mayatku dengan kantung mayat.

Melihat dengan seksama bagaimana proses kematianku. Setelah tubuhku dikubur dengan tanah pandanganku menggelap sepenuhnya.

Oke aku takut. Mungkin aku hanyalah otaku no life yang mengabdikan hidupnya untuk terus dirumah, keluar untuk membeli telur hanya dihadiahi oleh bantingan keras dari traktor. Setidaknya bukan truk.

Sisanya aku tersisa dalam kegelapan tak berujung. Aku mungkin orang yang tidak suka keramaian namun aku tidak suka sendirian. Terlebih lagi dalam kegelapan.

Apa ini neraka?

Aku merasakan diriku sendiri tersenyum kecut. Tanganku bahkan tidak terlihat oleh mataku sendiri. Hanya ada kegelapan sejauh mataku memandang.

Yah, setidaknya tidak ada api hitam atau biru yang membakar ku disini.

"Hiks... Hiks... "

Suara isak tangis itu membuat nerakaku bertambah buruk. Apakah ada orang lain yang sama-sama dibuang ke neraka yang sama seperti dirinya?

Tidak, kurasa suara tangisan itu adalah anak-anak.

Setelah berperang batin dengan diriku sendiri. Aku memutuskan untuk mencari asal suara itu, mungkin ia adalah setan yang ditinggalkan orang tuanya. Aku mungkin akan berteman dengan setan sekalipun asal tidak kesepian.

Dengan sabar mengikuti tangisan itu, suara itu makin terdengar jelas.

"Aku takut.. ibu, disini sangat gelap." Isaknya.

Aku mungkin bukanlah orang Jepang. Namun aku ini adalah pelajar otodidak, menonton film Jepang dengan subtitle bahasa Inggris Itu membantuku belajar.

Jadi suara anak Jepang itu membuatku memiliki keputusan bahwa ia adalah roh dari anak Jepang.

Anehnya, justru aku bisa melihat sosok anak itu dengan jelas. Seolah-olah ia telah diterangi cahaya.

Tangisan anak itu berhenti karena mungkin mendengar suara langkah kakiku.

"Mau kakak temani?"

Anak itu mengangkat kepalanya yang membuatku hampir terjungkal saking kagetnya. Bukan, dia bukanlah anak setan seperti yang kupikirkan.

Ia memiliki tubuh mungil, wajah babyface, rambut dwiwarna berwana putih dan merah, iris heterocom berwarna abu dan turquoise, juga kulit mulus lebih mulus dari kehidupan ku.

"Apa kakak tahu siapa aku?"

Anak yang pintar.

Aku berjongkok dirasa bisa melihat anggota tubuhku sendiri dengan mendekat dengan anak itu.

"Nama kakak, Nia. Namamu?"

Ia menghapus jejak air mati di pipinya. "Todoroki Shouto."

'Say banzai to myself'