Claytone pulang dengan membawa rasa gelisah di dada. Dia masih teringat dengan kejadian tadi saat matanya menangkap sosok Raya berduaan dengan adiknya sendiri. Sebenarnya ada hubungan apa mereka selama ini? Apakah hanya sebatas guru dan murid saja? Sesak sekali. Tak pernah terbayangkan jika putus dengan Raya memberinya banyak pukulan. Hatinya masih mengingat wanita cantik itu.
Dan malam ini, Claytone sengaja untuk menunggu hingga Devan pulang ke rumah. Dia duduk sembari berulang kali melihat arloji di tangannya yang semakin larut. "Ke mana Devan mengajak Raya pergi? Ini sudah larut malam."
Baru saja Claytone pergi ke dapur hendak mengambil minuman, tiba-tiba Devan masuk dengan santainya. "Pergi ke mana saja kamu, Dev? Kenapa pulang larut malam sekali. Ingat dengan urusan sekolahmu. Jangan hanya sibuk main di luar."