Pagi ini Devan bangun kesiangan karena semalam dia sibuk bergadang. Buru-buru dia mandi karena seperti waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Seperti biasa, mandi pagi hanya merupakan formalitas saja supaya terlihat segar.
Devan menyambar tas dan hendak berangkat sekolah, namun teleponnya berdering membuat langkahnya terhenti. "Sayang, aku baru mau ke kontrakan kamu sekarang. Tunggu sebentar ya." Sudah dapat dipastikan bahwa si penelepon adalah Raya.
"Dev, aku berangkat duluan tadi karena harus menyiapkan soal ujian. Jadi kamu tak perlu lagi menjemputku. Langsung datang ke sekolah. Jangan lupa bawa kartu peserta ujiannya dan jangan lewatkan sarapan."
"Ah, aku padahal sudah senang banget mau jemput kamu. Ya sudah, kita ketemu di sekolah."
"Bye, hati-hati di jalan." Raya menutup teleponnya.
Dengan lesu Devan berjalan keluar rumah.
"Ma, aku berangkat ya," pamitnya pada Mama Wina yang saat itu sedang sibuk dengan tanaman hiasnya.
