Hari-hari yang dilalui oleh Karina dirasa sangat tak tenang, apalagi setelah kejadian di mana Jhosua yang datang ke ruangannya secara diam-diam. Tentunya dia sangat ketakutan akan hal tersebut, keberadaan Jhosua seolah sedang mengancam nya. Permainan pria itu semakin membuatnya tertekan, takut akan kejadian yang tak diinginkan menimpa kehidupannya.
Meski sudah berulang kali Karina memberikan peringatan kepada Jhosua, tapi tetap saja seperti dianggap menjadi angin lalu untuk pria itu. Dia tetap melakukan apa yang disukai dan diinginkannya, tanpa memikirkan sedikitpun perasaan Karina.
Setiap malam, pria itu akan datang. Tentu Karina tak akan diam, dia terpaksa pindah ke kamar Joy dan tidur bersama dengan anak itu, dia tentu memiliki alasan yang baik seperti 'Ibu hanya ingin menghabiskan waktu bersama mu, lagian juga Ibu yakin kau pasti ketakutan tidur sendiri, makanya Ibu temenin, ya.'
Joy anak yang polos, tentunya hanya setuju-setuju saja tanpa sedikitpun kecurigaan, meski beberapa kali dia melihat bagaimana Karina yang merasa cemas tanpa alasan, dia memilih untuk tak peduli akan hal tersebut.
Lagian juga tidur bersama dengan ibunya adalah sesuatu yang sangat dia inginkan sekali.
Sementara Jhosua yang melihat kamar Karina kosong terus menerus hampir setiap malam, tentunya merasa sangat geram. Dia sudah sangat berjuang untuk memanjat ke balkon agar bisa menemui wanita itu, tapi inilah yang didapatkannya.
Hatinya merasa cukup sakit. Oleh karena itu, dia harus melayangkan sebuah ancaman yang tentunya akan membuat wanita itu takut pada dirinya dan menurut pada apa yang diinginkannya.
Jhosua tak suka pemberontakan Karina, wanita itu sangat liar dan belum bisa patuh pada dirinya, meski beberapa kali dia melayangkan ancaman berharap wanita itu takut, tapi keberanian yang besar itu terkadang muncul mendominasi dalam diri Karina, berusaha melawan Jhosua yang semakin bertindak semena-mena pada dirinya ini.
Seperti hal nya malam ini, lagi-lagi dia harus menelan pil pahit kala melihat ranjang tidur yang biasa ditempati oleh Karina sudah kosong dan masih rapih, seperti belum disentuh oleh sang empu. Tak ada siapa-siapa di kamar yang cukup luas ini, Jhosua yakin sekali kalau Karina tak ada di sini, mungkin wanita itu kembali tidur di kamar putrinya.
Jika kemarin-kemarin Jhosua masih bisa menahan kesabarannya dengan kembali pulang, maka tidak untuk hari ini. Dia tak bisa membiarkan kejadian ini terus terjadi, membuat Karina menyesal adalah salah satu tujuannya, agar wanita itu tahu siapa yang mendominasi di antara mereka sebenarnya.
"Ternyata, kau ingin bermain-main denganku, My Psycho. Hahaha." Jhosua tertawa pelan, ah dia sangat tak sabar dengan hukuman yang akan dia berikan kepada Karina.
Hukuman yang pastinya akan membuat wanita itu merasa sangat menyesal akan perbuatannya.
"Kau harus tahu, siapa aku sebenarnya."
***
'Diduga tengah menjalin hubungan dengan seorang wanita bersuami, pengusaha ini tertangkap tengah bercumbu mesra di salah satu minimarket.'
Headline berita untuk pagi ini. Surat kabar berupa koran, artikel digital bahkan televisi banyak menampilkan berita yang tak penting itu. Berita yang seolah sengaja diangkat agar bisa menjadi trending kini banyak diperbicarakan oleh orang-orang.
Tentang sepasang kekasih yang ditangkap tengah bercumbu mesra di minimarket. Untuk wajah pria yang memakai tuxedo hitam tampan bisa dikenal oleh banyak orang. Pria yang memiliki hidung mancung bak perosotan anak-anak, bulu mata dan alis matanya sangat tebal, dia memiliki manik hitam pekat dengan rahang kokoh yang menunjukkan ketegasan.
Pengusaha muda yang dikenal cukup banyak para gadis di negeri itu tentunya karena ketampanan yang dimiliki olehnya. Banyak diantara mereka yang merasa kehancuran di dalam hati kala melihat berita tersebut.
Apalagi untuk di negaranya, perilaku itu dianggap tak terpuji, karena telah menentang norma kesusilaan dan agama.
Banyak orang yang menerka akan sosok gadis yang berada di dalam dekapan sang pengusaha muda itu. Wajahnya tak terlihat karena membelakangi kamera, hanya postur tubuhnya saja yang dapat dikenal.
Hanya saja status wanita itu yang katanya telah bersuami menjadi perdebatan banyak orang. Fakta itu mencuat kala Jhosua sendiri pernah berkata, 'Aku menyukai seorang wanita yang sudah menjadi milik orang lain.' pada salah satu wawancara. Kesan nya saat berbincang memang terdapat sedikit candaan, tapi banyak orang yang menganggap bahwa ucapannya itu memiliki kebenaran. Wawancara itu dilakukan sekitar dua Minggu yang lalu, tapi begitu dibincangkan oleh banyak orang baru-baru ini.
Berita panas yang sedang jadi buah bibir beberapa orang itu tentu diketahui oleh Karina. Wanita yang sedari tadi hanya duduk terdiam di atas sofa dengan pandangan lurus ke depan, tampak raut wajahnya yang datar, tak ada emosi yang terlihat, tapi tangannya itu tengah mencengkram remot dengan sangat kuat, seolah ada dendam tersendiri pada benda tersebut.
Dia berusaha menahan emosinya, di samping dia ada sosok Joy yang sedang asik bermain squishy. Tak mungkin dia menghancurkan televisi di depannya hanya karena masalah ini.
'Tenang, tak akan ada yang curiga denganku. Ya, termasuk Arsen sekalipun, aku yakin itu.'
Beberapa kali, Karina mengambil nafasnya untuk tetap tenang menghadapi masalah ini. Emosi jangan akan membuat semua energinya habis, dia harus bisa bermain dengan sepintar mungkin agar bisa mengalahkan sosok licik yang telah menjadi momok dalam hidupnya.
Tring!
Ponselnya berdering pelan, menandakan bahwa ada pesan yang masuk. Diambilnya benda pipih yang berada tepat di atas meja itu. Satu alisnya menukik naik kala dia membaca pesan dari sosok yang sangat dibencinya itu.
Bagaimana? Bukankah ini adalah kejutan yang sangat indah untukmu, My Psycho?
Kini, tangannya bergantian mencengkram ponsel itu sekuat tenaga. Giginya germelatuk kuat, menimbulkan bunyi yang pelan. 'Sial, dia benar-benar menantangku.'
Lantas, kini jari-jari tangannya bergerak, membalas pesan yang didapatkan oleh dirinya itu.
Apa yang kau inginkan?!
Pesan itu langsung dikirim oleh Karina. Kini, dia hanya perlu menunggu jawaban dari pesan itu. Menunggu selama beberapa detik, sampai dia kembali merasakan getaran pada benda itu.
Temui aku sekarang juga. Akan ku kirim alamatku dan jika kau berani melawan sekali lagi, akan kupastikan sesuatu yang kau takutkan akan terjadi!
Karina sudah menduga kalau dia akan mendapatkan ancaman lagi, mengingat pria itu yang selalu menggunakan ancaman agar bisa memperalatnya.
Dan ancaman yang diberikan oleh Jhosua tak main-main, pria itu akan melakukan ancamannya jika apa yang dia mau tak terkabulkan.
Sungguh brengsek, bukan? Dan sialnya, Karina harus berhadapan dengan brengsek itu.
"Tuhan, jauhkanlah aku dari sampah tak berguna itu," Karina mengerang pelan dengan mata yang tertutup.
Yah, setidaknya kini dia hanya bisa berharap pada Tuhan saja yang bisa membantu dirinya.