Dewa dan Calista berjalan beriringan menuju ke mobil yang sudah menunggu mereka. Calista berjalan dengan bergelayut manja di lengan Dewa. sungguh mereka memang tampak pasangan yang serasi.
Dewa dengan ketampananya yang diatas rata-rata. dan Calista yang cantik dan anggun membuat setiap orang iri melihat mereka.
tiga puluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai di restoran Jepang tempat mereka mengadakan pertemuan dengan tuan Yakasima.
mereka memasuki ruangan VIP yang sudah mereka pesan,ternyata tuan Yakasima dan istrinya Andin sudah menunggu mereka di ruangan tersebut.
"selamat siang tuan Yakasima apa kabar?"
"saya baik,bagaimana dengan anda?"
"saya juga baik,kenalkan ini calon istri saya Calista."
"emmm...cantik sekali calon istri anda ini."
"ekhem ...jadi saya tidak cantik gitu?" sahut Andin yang dijawabi dengan kekehan dari mister Yakasima.
"tentu saja kami yang paling cantik sayang." goda Yakasima kepada sang istri.
"kenalkan ini istri saya Andin." mereka saling berkenalan dan berbasa- basi lalu mereka memesan makanan.
"bagaimana tuan Dewa,apakah anda setuju dengan tempat yang saya rekomendasikan?"
"tentu saja saya setuju tuan,karena menurut saya tempatnya sangat strategis dan suasananya begitu nyaman."
para lelaki sibuk dengan perbincangan masalah bisnis,dan para wanita sibuk dengan perbincangan masalah fashion.
"lalu kapan rencananya kalian akan menikah?"
tanya Andin saat Calista menunjukkan desain gaun pengantinnya nanti.
"rencananya satu bulan lagi saya akan menikah nyonya,saya harap anda akan datang ke pernikahan saya."
"tentu aku pasti akan datang, sebenarnya saya akan menetap disini bersama putra saya,karena dia sedang ada tugas di sini.!
"putra anda di Indonesia?memang apa profesi putra anda nyonya?"
"dia seorang dokter spesialis kandungan,jika nanti kami hamil maka periksalah kandunganku ke putraku?"
"oh...tentu saja nyonya,pasti saya akan periksa ke putra anda."
"siapa nama putra anda nyonya,biar nanti bisa lebih mudah mencarinya."
"namanya Arya Wiguna,sebentar lagi dia akan menyusul kesini."
kening calista mengkerut merasa aneh.
"kenapa aneh dengan nama anak saya,kenapa namanya Arya Wiguna,bukan ala-ala Jepang?"
tanya Andin seolah tahu apa yang ada dipikiran Calista.
Calista hanya tersenyum kikuk lalu mengangguk.
"sebenarnya Arya itu anakku dengan suamiku yang pertama. ketika arya berumur lima tahun ayah ya meninggal dunia, dan saat umur Arya sepuluh tahun aku menikah dengan tuan Yakasima yaitu bosku saat aku menjadi sekretarisnya. aku sangat beruntung bisa menikah denganya karena selain dia bisa menerimaku apa adanya tetapi dia juga menganggap Arya seperti anaknya sendiri."
Calista tersenyum kagum mendengar kisah antara tuan Yakasima dan Andin ini,sungguh beruntung sekali mendapatkan orang yang benar -benar mencintai kita dan menerima apa adanya tanpa melihat kekurangan dari pasangan kita. dia berharap jika suatu hari Dewa mengetahui tentang kebenaranya Dewa masih tetap mau menerimanya dan mencintai dirinya dan anaknya nanti.
"permisi pesanannya datang." sontak semua orang yang berada di ruangan itu menoleh ke asal suara.
Dewa sangat mengenali suara itu dengan cepat dia mencari sumber suara dan melihat apakah benar dugaannya.
"Tiara..." gumamnya saat melihat siapa pemilik suara yang sangat di hafalnya.
Tiara tertegun melihat Dewa yang berada disana untuk beberapa saat pandangan mereka saling beradu dengan cepat Tiara mengalihkan pandangannya dan menaruh pesanan mereka di meja.
Dewa masih menatap tajam ke arah Tiara,tanpa berkedip sedikitpun, ia memperhatikan wajah Tiara yang agak pucat dan tubuhnya yang semakin kurus,karena Tiara tak dapat memakan apapun selama kehamilan ini.
Tiara merasa dirinya diperhatikan memilih mempercepat pekerjaanya dan segera meninggalkan tempat itu. sungguh ia tak ingin berurusan lagi dengan Dewa,apalagi saat ini ia tengah hamil anak Dewa, ia takut Dewa akan mengetahuinya dan akan memaksanya untuk menggugurkan kandunganya. itu tidak akan pernah ia biarkan terjadi.
saat ia bergelut dengan pikiranya,tak sengaja ia menabrak tubuh tinggi tegap,hampir saja dia kehilangan keseimbangan untung pemilik tubuh tinggi itu menangkap tubuh kurus Tiara sehingga ia tidak jadi terjatuh.
"apa anda baik- baik saja nona?" tanya Arya khawatir
"aku baik-baik saja tuan,maaf saya tidak sengaja menabrak anda."
"baiklah hati-hati,jangan sampai terjatuh ingat kandunganmu." ucapnya mengingatkan.
Tiara hanya mengangguk mengerti dan memilih untuk pergi dari ruangan itu secepatnya.
"ternyata kau sudah mendapatkan mangsa baru Tiara,dasar jalang." umpat Dewa dalam hati, entah kenapa ia merasa marah saat melihat Tiara terlihat dekat dengan lelaki lain di banding dirinya.
Arya berjalan mendekat menemui ayah dan ibunya.
"selamat siang maaf saya terlambat." ucapnya saat sudah berada di dekat mereka
"tidak apa-apa nak kami tahu kalau kamu pasti sangat sibuk,oh ya perkenalkan ini tuan Dewa dan nona Calista." ucap tuan Yakasima memperkenalkan
"tuan Dewa dia ini adalah anak saya,dia adalah seorang dokter dan pemilik restoran ini."
lalu mereka berkenalan dan menikmati makan siang dengan berbincang -bincang ringan
sementara itu Tiara sedang beristirahat karena perutnya merasa tidak enak.dia tadi sempat kaget karena melihat Dewa berada disini dengan calon istrinya.
"sungguh pasangan yang serasi." gumamnya dan tersenyum miris,lalu ia mengelus perutnya dengan lembut.
"sayang,tadi kamu lihat laki - laki tampan yang ada di dalam kan? dia itu adalah ayahmu,kamu harus tetap sehat meskipun tanpa adanya ayah di samping kamu, mama akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan kamu kelak."
Tiara lebih memilih melanjutkan pekerjaanya. dia menolak saat di suruh untuk mengantarkan pesanan di ruangan Dewa berada,dia benar - benar tak ingin bertemu denganya. sebenarnya dia merindukan pria itu, tetapi dia tidak mau mengambil resiko jika harus bertemu dengan lelaki itu lagi.
sementara itu Dewa tampak kecewa saat yang mengantarkan pesanan itu bukan Tiara tetapi orang lain.
"sebenarnya apa yang terjadi dengan Tiara bukankah aku sudah menunjang kehidupanya atau memang semua yang aku berikan kurang sehingga dia lebih memilih bekeja agar bisa merayu laki - laki. mungkin ini memang triknya."
itulah yang ada dipikiran Dewa,ia terus berfikiran negatif tentang Tiara tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. dia lebih memilih fokus untuk melanjutkan perbincangan yang menyangkut bisnisnya,dari pada harus memikirkan Tiara yang membuatnya pusing. biarlah nanti ia akan bertanya kepada Leo kenapa Tiara bekerja disini."
dua jam sudah pertemuannya dengan mitra bisnisnya Dewa memilih mengakhiri acara makan siang ini,dia lebih memilih kembali ke apartemen Kalista karena pikiranya sedang tidak fokus sebab Tiara mengalihkan perhatian Dewa sehingga dia tidak bisa fokus dalam bekerja.
sebelum memasuki mobilnya Dewa melihat Tiara yang sedang berjonkok sambil memegang perutnya.ingin sekali ia menghampiri Tiara ingin menanyakan sebenarnya pa yang terjadi tetapi ia tak ingin menjatuhkan wibawanya.dia lebih memilih pergi dan malajukan mobilnya dengan perlahan meninggalkan restoran itu.