Setibanya di hotel, Rafida kaget bertemu Min Young di sana bersama seorang aktor bernama Ferrel.
"Astaga, siapa ini? Aku tidak menyangka akan satu sinetron dengan kamu Rara. Ku pikir Oppa Wil sudah cukup memberikan uang belanja. Tapi rupanya masih kurang ya?" ucap Min Young menyindir Rafida.
"Ah kenapa harus ketemu dia sih?" lirih Rafida dengan memandang tak suka.
"Perkenalkan Dia Ferrel yang akan menjadi pemeran utama prianya. Dn aku akan menjadi pemeran utama wanita. Dan dia adalah Rafida, teman akrabku." Min Young memperkenalkan keduanya dengan menggandeng tangan Rafida sok dekat.
"Salam kenal. Saya Ferrel," ucap Ferrel dengan tersenyum manis dan mengulurkan tangan namun Rafida tak menyambut uluran tangan itu. Ia hanya mengangguk lalu ijin pergi dari sana.
"Oke, jika butuh bantuan kasih tau aku aja yaa!" teriak Min Young dengan tersenyum lebar. Namun, saat Rafida menghilang dari pandangannya senyuman itu luntur seketika.
"Aku heran, jika kalian seakrab itu, kenapa kau mau aku untuk mendekati Rafida dan membuat sebuah rumor?" tanya Ferrel heran.
"Lakukan saja apa yang kusuruh. Yang lainnya bukan urusanmu." Min Young pun berlalu dari meninggalkan Ferrel yang sangat penasaran.
***
Di kantor, Said melapor bahwa selama 2 bulan terakhir ini, banyak pegawai di departemen penelitian dan pengembangan yang mengundurkan diri dan bekerja di perusahaan lain.
"Kalau begitu, selidiki internal perusahan dulu dan selidiki juga perusahaan lain itu. Jika perusahaan itu adalah saingan mereka, maka tuntut para pegawai yang pergi itu dengan tuntutan pelanggaran kontrak. Umumkan juga pada para pegawai, bahwa mulai sekarang, baik pegawai baru atau lama, semuanya akan diperlakukan secara adil." perintah Mr.Wil.
"Baik Mr.Wil, akan saya laksanakan."
Beralih topik dari masalah pekerjaan, Mr.Wil tiba-tiba tanya. "Apa yang biasanya disukai wanita?"
"Apa Mr.Wil mau memberi hadiah untuk Nyonya Rafida? Tapi saya tidak punya teman cewek, jadi saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu."
"Bukankah kau dekat dengan Firda?"
"Baik, akan saya tanyakan."
Maka Said segera pergi menemui Firda hanya untuk menanyakan hal apa yang disukai Rafida.
"Hanya demi mempertahankan keutuhan keluarga, Mr.Wil berusaha terlalu keras."
"Mr.Wil memang selalu komprehensif. Kau tidak usah khawatir, saya jamin Rafida tidak akan mengetahui percakapan mereka hari ini."
"Aku sih tidak mempermasalahkan hal itu. Tapi... Aku tidak suka membantu orang hanya untuk bersenang-senang."
"Jangan khawatir. setelah Firda memberi informasi, Saya akan mendapatkan kontrak kerja sama dengan sutradara Cikal. Deal?" tawar Said seolah tau bahwa Firda juga sudah lama ingin menjadi aktris.
"Oke, deal!" jawab Firda cepat dan langsung memberitahukan semua yang ia tau tentang Rafida.
Begitu kembali ke kantor, Said memberitahu semua yang ia dapatkan dari Firda.
"Biarpun berlian adalah benda kesukaan wanita, tapi Rafida bukan wanita biasa semacam itu. Jika Mr.Wil ingin membuat kemajuan dalam hubungannya, maka dia harus mengembangkan hubungan emosional."
"To the point aja."
"Misalnya, memelihara hewan peliharaan. Nyonya sepertinya sangat menyukai anjing."
"Kurasa... sebaiknya kau balik kerja saja."
"Mr.Wil, selama Nyonya syuting, apa anda akan kerja lembur lagi setiap hari seperti ini?"
"Iya. Aku harus cari duit untuk mengurus Rara. Jomblo sepertimu tidak akan mengerti." Said memasang wajah yang asem.
***
Rafida sedang mempelajari skrip saat Ferrel tiba-tiba muncul dan langsung melancarkan aksinya merayu Rafida. Dia langsung merangkul Rafida lalu berusaha mengajaknya selfie bareng yang jelas saja membuat Rafida tak nyaman dengan sentuhannya.
Untung saja Min Seok datang saat itu dan langsung menjauhkan istri sahabatnya itu dari Ferrel.
"Sedang apa mereka berdua?"
"Min Seok oppa, ke-kenapa kau datang kemari? Cuma berkunjung kah?"
"Tidak, aku datang kemari untuk menjaga seseorang."
"Kalian berdua saling mengenal?" tanya Ferrel yang langsung ciut karena mengetahui siapa Min Seok.
Min Seok langsung merangkul Rafida.
"Tentu saja ,kita bukan cuma saling mengenal, kita bahkan selalu bermian bersama" ucap Min Seok dan membawa Rafida cepat-cepat pergi meninggalkan Ferrel.
Ferrel yang kesal lalu menghubungi Min Seok.
"Hei kenapa kau tidak bilang kalau Rafida dekat dengan Min Seok? Kau tau kan kalau dia bintang besar disini? Aku gagal karena dia juga."
"Apa? Min Seok oppa datang kesini? Untuk apa dia kesini. Coba kau awasi mereka untukku," perintah Min Young.
" Aku benar-benar heran dengan semua ini. Siapa sih sebenarnya Rafida itu? Setidaknya aku harus tahu siapa yang sedang aku hadapi ini. Karena sepertinya dia bukan sekedar artis pendatan baru saja." tanya Ferrel mulai merasa tidak aman.
" Kau tidak perlu tau. Pokoknya lakukan saja perintahku. Jika tidak, makaKau harus berurusan dengan perusahaannya." Ancam Min Young. Ferre; hanya mendesah kesal tak bisa berbuat apa-apa.
***
Ditempat lain, Rafida melepaskan tangan Min Seok.
"Tunggu, sejak kapan kita sering bermain bersama? Dan kenapa kau tiba-tiba datang kemari?"
"Aku hanya membantu 'seseorang' saja kok. Oh yah, apa kabar 'Nyonya Wil' belakangan ini?" Goda Min Seok.
"Cukup baik. Semua orang menjagaku dengan baik."
"Menjaga macam apa pakai acara sentuh-sentuhan di tempat sepi?"
"Mana kutahu kalau dia bakalan dekat-dekat padaku. Makasih yah untuk yang tadi."
"Hei, aku tidak membantumu, aku hanya takut kau mempermalukan si tua Wil."
"Tidak ada seorangpun yang mengetahui hubunganku dengan Mr.Wil."
"Jika mereka tahu kalau kau adalah Nyonya Wil, mereka tidak akan berani memperlakukanmu seperti itu."
"Kau jangan coba-coba membocorkan masalah pernikahan kami."
"Kenapa?"
"Soalnya Aku dan Mr.Wil sudah sepakat untuk menyembunyikan pernikahan Kita, jadi Kau pura-pura tak tahu saja dan jangan bilang-bilang masalah tadi pada Mr.Wil." beritahu Rafida.
Min Seok cuma diam saja.
"Oke, deal. Kau pergi sana hush!"
"Tapi kuperingatkan kau, menjauhlah dari pria tadi atau aku akan memberitahu Wil."
"Aku mengerti, tukang ngadu."
Tapi beberapa saat kemudian saat Rafida sedang mempelajari naskahnya kembali, tiba-tiba saja hujan mengguyur deras. Rafida jadi mencemaskan Min Seok dan bergegas pergi mencarinya.
Tapi saat dia menemukan Min Seok, dia malah tak sengaja mendengar Min Seok bertengkar dengan ayahnya di telepon.
Dari situlah Rafida mengetahui bahwa Min Seok ternyata anak yatim piatu yang diadopsi oleh Tuan Kim dan sekarang dia marah karena merasa diperalat demi memenuhi ambisi Tuan Kim yang terus menerus memaksanya untuk menikah demi memperluas bisnisnya.
Alih-alih pergi, Rafida memutuskan untuk mendekat dan memayungi Min Seok. Jelas saja Min Seok kesal menyadari Rafida sekarang mengetahui rahasianya.
"Apa menyenangkan menguping pembicaraan orang lain dan mengetahui rahasia mereka?"
"Maaf. Aku hanya datang untuk memberimu payung. Tapi jangan khawatir. Aku tidak akan membocorkannya."
"Tidak perlu. Singkirkan belas kasihanmu yang konyol itu. Aku tidak membutuhkannya."
Rafida jadi terpancing emosi mendengarnya.
"Siapa juga yang mengasihani Kau? Memangnya kau pantas dikasihani? Kau kan punya wajah tampan, menjadi raja akting di usia semuda ini, punya 50 juta fans, dan segala macam kelebihan lainnya. Kau sudah memiliki apa yang tidak mungkin dicapai orang lain seumur hidup mereka, jadi Kau tidak puas apa?" teriak Rafida kesal.
"Jangan menghinaku hanya karena kau mengetahui kelemahanku."
"Aku hanya tidak suka kau mengeluh padahal tak ada yang salah dalam hidupmu seolah seluruh dunia berhutang padamu."
"Berani sekali kau menghinaku! Apa bedanya kau dengan para wanita yang menggunakan pria untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan? Bukankah kau sama saja? Kau menggunakan Wil untuk menyelesaikan keluargamu kan! Kau masih berani bilang kalau kau tidak punya pikiran apapun saat mendekati Wil?"
"Apa yang terjadi antara Mas Wildan dan aku itu urusan kami berdua! Urus saja urusanmu sendiri!" Kesal Rafida lalu menyerahkan payungnya ke Min Seok dan bergegas pergi. Min Seok mulai merasa bersalah sekarang.
Rafida menggerutu kesal, "Siapa juga yang ingin mengetahui rahasianya? Tidak seharusnya aku tadi ngasih payung ke Min Seok oppa, biarin aja asmanya kumat!"
***
Malam harinya, Rafida mendatangi ruang private restoran karena katanya ada acara pesta kru, tapi malah mendapati cuma Ferrel yang ada di sana. Jelas ini cuma akal-akalannya Ferrel.
Tak nyaman, Rafida berusaha menghindar sambil melakukan sesuatu dengan ponselnya tapi tentu saja Ferrel tidak membiarkannya pergi begitu saja.
Rafidapun diam-diam mengirim lokasi keberadaannya pada Min Seok yang langsung mengerti maksudnya. Min Seok pun bergegas pergi.
Ferrel berusaha membuat Rafida minum, bahkan saat Rafida menolaknya, dia berubah memaksa Rafida. Untung saja Min Seok cepat datang untuk menyelamatkannya.
Min Seok langsung menyeretnya keluar.
"Kau kenapa tidak melarikan diri sih? omel Min Seok.
"Meskipun begitu aku tak enak, bagaimanapun, aku dan Ferrel masih harus syuting bareng."
"Kalau aku tidak datang, apa yang akan kau lakukan?"
"Kemarin kau mengatakan kata-kata sekejam itu, apa kau tidak malu kalau kau tidak datang?"
"Baiklah, maaf karena sikapku memang kasar. Tapi kan aku sudah menyelamatkan Rafida tepat waktu, jadi mereka impas sekarang.
"Seperti ini permintaan maafmu?"
"Tidak juga, ini lebih seperti... berdamai."
"Siapa juga yang mau berdamai denganmu."
"Baiklah, baiklah. Aku minta maaf, oke? Alasan kita bertengkar kan karena si tua Wil, jadi maafkanlah aku demi Wil."
"Ini tidak ada hubungannya dengan dia. Tapi aku orang baik."
Mereka pun tos sebagai tanda damai, tapi mereka tidak sadar kalau Ferrel diam-diam memotret kedekatan mereka.