"Oh, apa yang terjadi pada Arinda?" tanya Dalu.
"Aku tidak tahu, dan aku tidak peduli. Tadi malam aku hanya meminta Arinda memijatku. Lalu aku meminta dia pergi."
"Kau memintanya memijatmu, untuk memperlihatkan kemenanganmu?"
Sander tersenyum licik.
"Aku harus menikmati apa yang sudah kubayar. Tapi aku tidak menginginkan dia. Aku tidak sudi menyentuh apa yang sudah dibuang oleh orang lain."
Dalu tersenyum ragu. Sander hampir tidak pernah bisa menolak seorang wanita. Kali ini dia mengatakan menolak wanita, bukankah itu terlalu luar biasa untuk seorang Sander.
"Baiklah, tapi jika melihat lamaran kerja yang dia kirimkan, tampaknya gadis itu sedang mencoba keluar dari sesuatu. Mungkin kerumitan hidup yang dia alami. Bisa kau pertimbangkan untuk menerima dia. Setidaknya untuk membantu Arinda keluar dari pekerjaan kotor itu."