Wuri keluar dari dalam kamar di ruang kerja Sander. Dia melihat pria itu masih sibuk memeriksa berbagai macam berkas yang terserak di atas meja. Sander bahkan tidak menyadari jika Wuri sudah berdiri di belakangnya.
"Sander, bolehkah aku pulang sendiri dengan taksi?"
Sander menoleh, mendapati wajah Wuri yang kusut karena baru saja bangun dari tidur. Gadis itu sama sekali tidak pernah menggunakan make up. Dalam hati, Sander berjanji akan membawa Wuri ke tempat Daniel dan memintanya mengajari Wuri cara mempercantik diri. Entah kenapa, akhir-akhir ini segala yang Sander lakukan selalu menjadikan Wuri sebagai tujuan.
"Kenapa kau ingin pulang?" Sander melirik ke arah jam yang ada di atas mejanya. "Lima jam lagi kita pulang. Aku tidak bisa melepasmu sendiri dengan taksi. Kau tidak tahu jalanan Jakarta, lebih lagi kau tidak tahu betapa kejamnya Jakarta."