Entah bagaimana melihat Wuri, hasrat dalam diri Sander bisa diredam. Mengintimidasi wanita di atas ranjang, biasanya adalah sesuatu yang Sander sukai. Tapi, bersama Wuri yang muncul di benaknya hanyalah keinginan untuk melindungi Sang gadis. Kerapuhan dan kepolosannya telah menghancurkan arogansi Sander tanpa kata.
Ketika Wuri terbangun di pagi hari, dia melihat Sander duduk di balkon yang menghadap ke arah pantai. Dia menemuinya, entah kapan pria itu masuk ke dalam kamar. Setelah 'sesuatu' hampir terjadi dengan mereka tadi malam, dia tertidur dalam lelah.
"Hai, kapan kau kembali?" sapa Wuri saat tiba di balkon.
"Selamat pagi. Duduklah, ayo sarapan. Aku sudah memesan beberapa makanan. Hari ini aku tidak ingin makan pagi di luar."
Wuri melihat lingkar hitam di bawah mata Sander.
"Kau tidak tidur semalaman?"
"Aku akan tidur setelah sarapan. Jangan khawatir."
"Maaf ya, aku,…."