Sander dan Wuri baru saja turun dari mobil di lobby bandara terminal keberangkatan dalam negeri. Sander memakai celana jeans pendek dan kaos putih terlihat gagah dan menawan. Sebuah kaca mata hitam bertengger di atas hidung mancungnya.
"Kau bisa menarik tas trolimu?" tanya Sander pada Wuri.
Gadis itu mengangguk yakin.
"Ayo!" Sebelah tangan Sander menyambar tangan kiri Wuri. Sementara tangan yang lain menarik sebuah troli kecil miliknya.
Kegugupan Wuri semakin berlipat ganda. Dia melihat setiap gerak gerik Sander. Mulai dari melakukan konfirmasi pemesanan tiket, lalu saat mereka melakukan check in barang di counter maskapai penerbangan. Wuri menyimak dengan baik semuanya.
"Sejak tadi kau hanya diam. Kenapa kau tidak cerewet seperti biasanya?" tanya Sander.
"Aku agak gugup," kali ini Wuri berkata jujur.
"Karena aku menggandeng tanganmu? Atau karena kau membayangkan apa yang aka kita lakukan di sana?"