Senyum licik menghias wajah Sander. Merasa kemenangan di tangannya atas Wuri. Gadis itu dengan tatapan mata mengancam mulai memasukkan makanan ke mulut Sander. Keduanya berinteraksi dengan mata dan sama sekali tanpa kata.
Sander yang biasa akan selalu sibuk dengan ponselnya. Kali ini menatap Wuri selama kegiatan makan mereka berlangsung. Mengunyah makanan perlahan dengan senyum tertahan. Gadis di hadapannya ini memiliki paras yang manis. Tapi, kesederhanaan serta kusut masai pakaiannya telah menghalangi aura kecantikan Wuri untuk muncul ke permukaan.
Melihat wajah kesal Wuri, seperti hiburan tersendiri bagi Sander.
"Kau sekarang bekerja untukku. Jadi sudah seharusnya kau bersikap ramah padaku, bukan?"
"Aku tidak bekerja padamu. Aku bekerja untuk dokter Marina. Tugasku adalah memastikan pasien yang menyebalkan sepertimu sembuh dengan segera!" jawab Wuri ketus dengan kedua mata melotot ke arah Sander.