"Aku tidak mengerti kenapa mereka mengajak kita bertemu lagi. Bukankah semua sudah cukup jelas?" tanya Sander pada Daniel.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah gedung hotel untuk melalukan pertemuan dengan pihak Talita.
"Victor bilang pertemuan kali ini untuk mencapai kesepakatan. Tampaknya Victor sendiri merasa mereka tidak memiliki peluang untuk menang. Mari kita lihat, cara halus seperti apa yang orang-orang ini inginkan."
"Membuang waktu percuma!" Sander merasa kesal.
"Tenanglah, Sayang. Ingat kata-kata Dad. Dalam masalah ini, hal terpenting yang harus kita lakukan adalah berhati-hati dan sabar. Tampaknya pihak Talita punya banyak jebakan yang tidak kita ketahui."
Wuri meraih tangan Sander dan menggenggamnya. Kali ini dia jauh lebih tenang.
"Mereka bahkan sudah bersikap bodoh dengan mengirimkan ancaman. Itu tidak bisa diterima, Wuri."
Ponsel Sander berdering. Terlihat sebuah nomor tanpa identitas masuk ke ponselnya.