Dari dalam ruang meeting, hati Sander terasa penuh dan penat. Menemukan Wuri beberapa saat rasanya seperti mimpi yang telah ratusan tahun dia nanti. Mata Sander berkabut saat berjalan menyusur lorong ruangan di gedung Brandt Media.
Beberapa orang yang berpapasan dengannya di jalan dan menyapa bahkan telah dia abaikan. Pikirannya terfokus untuk menemukan wanita yang dicinta. Dia tidak mau lagi mengulang kebodohan yang sama. Dalam ego dan arogansi yang membuatnya kehilangan cinta dan kebahagiaan.
Sander kembali ke ruang donor darah yang ramai. Semakin siang suasana semakin meriah. Setiap orang yang mendonorkan darah berhak atas souvenir sebuah jam tangan mewah. Sebuah perayaan yang tidak biasa. Menjadi perhatian bagi banyak orang bahkan di luar Brandt Media sendiri.