Semula Dahlia masih berpikir bahwa itu hanyalah sebuah kesamaan nama. Lagi pula, ini adalah Jerman. Tidak mungkin Wuri berada di sana dan bekerja di rumah sakit seperti yang Stein dan Adeline ceritakan. Mungkin itu hanyalah orang lain dengan nama serupa, begitu pikir Dahlia. Dia tidak menyangka saat Wuri yang dipanggil oleh Stein naik ke atas panggung ternyata memang Wuri yang dia kenal.
Teriakan Dahlia membuat semua yang hadir menoleh, begitu juga dengan Wuri.
"Nyonya Dahlia!" Wuri segera mendekat pada wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak muda.
Sesaat Wuri berdiri di depan Dahlia. Dia menggenggam kedua tangan Dahlia. Tangan Dahlia membelai pipi Wuri, seolah ingin memastikan bahwa apa yang ada di hadapannya memang nyata. Lalu mereka tersenyum dan berpelukan.