Wuri bergegas keluar dari ruangan tempatnya bekerja. Dia sedang membereskan beberapa dokumen pasien yang kemudian ditinggalkannya begitu saja di atas meja. Mendengar teriakan dokter Elizabeth tampaknya sesuatu yang gawat sedang terjadi.
Dia berlari menyusur koridor dan menyusul dokter Elizabeth. Wanita bertubuh penuh lemak it mudah saja disusul oleh Wuri.
"Apa yang terjadi?" tanya Wuri sambil berjalan cepat bersama dokter Elizabeth.
Mereka menuju ke sebuah lift dan bergegas menekan tombol untuk naik. Di dalam lift dokter Elizabeth menekan tombol lantai lima. Itu adalah wilayah untuk kamar VVIP.
Di dalam lift, nafas dokter Elizabeth tersengal. Berjalan cepat membuatnya nyaris kehabisan nafas.
"Wanita itu sangat bodoh. Aku sudah mengatakan pada mereka untuk segera mengagendakan persalinan. Sejak kemarin kami melakukan USG, aku sudah memeriksa kehamilannya dan air ketuban itu tampak sangat keruh."
"Oh! Lalu apa yang terjadi sekarang?"
