"Apakah aku perlu mengataka lagi padamu bahwa aku sangat menyukaimu. Aku tidak peduli dengan cinta, tapi, aku sudah terlanjur sangat terobsesi padamu. Kalau saja kau pernah sekali saja memuaskan aku, mungkin aku tidak akan segila ini!" Artik mulai berteriak melampiaskan kemarahan.
Kata-katanya justru membuat Sander semakin muak dan jijik. Entah wanita jenis apa dia. Belum pernah Sander menemukan seorang wanita yang begitu haus akan kepuasan. Sekali pun seorang pekerja seks komersial, mereka akan tetap menahan diri untuk tidak terlalu direndahkan.
"Orangku akan mengurus semua untukmu. Bye, Artik!" Sander tidak ingin lebih lama lagi mendengar semua kegilaan wanita itu.
Beberapa kali panggilan telepon dari Artik masih terdengar, namun Sander mengabaikannya begitu saja. Dia membuat ponselnya dalam mode silent. Lalu Sander berganti pakaian dan segera merebahkan diri di tempat tidur.