Setelah Marshal menutup pintu, Sander meletakkan ponselnya di atas meja. Di sinilah dia sekarang. Di sebuah negara besar yang selama ini bahkan tidak pernah ada di mimpinya. Bahkan beberapa hari lalu, Sander masih sibuk memikirkan Wuri, menjauhkan Arinda dan menjauhi Artik.
Semua tentang wanita, yang selama ini menajdi sesuatu yang Sander sukai, tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang menyesakkan. Dipuja dan dikagumi karena ketampanan juga kekayaan membuat Sander merasa lebih sesak. Karena bersama Wuri, dia pernah dikagumi dengan alasan dirinya sendiri.
Dia juga mencintai wanita itu karena apa yang ada dalam diri Wuri. Bukan karena dia cantik, seksi dan hal lain yang bisa dilihat dengan mata.
Ponsel Sander berdering, dia mengangat ponselnya dan melihat nama yang tertera di sana.
"Yes, Dad."
"Selamat datang, di Jerman. Aku harap kau merasa senang dengan semua yang sudah kupersiapkan untukmu," ujar Ellard.