Wajah Eropa yang tampan itu terbingkai kaca mata hitam. Matanya fokus melihat ke arah depan. Mengendarai sebuah mobil hitam yang sedang melaju di jalan tol menuu ke Tangerang. Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali Sander melalui rute ini. Bukan karena Sander tidak punya waktu, tapi karena Sander tidak punya cukup energi untuk mengingat ulang semua perjalanan menuju ke panti asuhan itu bersama Wuri.
Sander hanya memastikan bahwa panti asuhan itu mendapatkan fasilitas dan keuangan yang telah Sander alokasikan untuk mereka.
Ketika dia baru tiba di depan halaman rumah, hal pertama yang Sander lihat adalah keramaian anak-anak yang sedang bermain di sore yang cerah. Keceriaan mereka yang sedang berlarian tak ayal membuat senyum pilu Sander semakin melebar.
Dia pun turun dari mobi dan mulai berjalan memasuki panti asuhan. Beruntung di teras panti, Bu Merry sedang duduk dan sibuk dengan beberapa sayuran di dalam keranjang.
"Sander! Sini Nak, masuk!" seru Bu Merry.