Beberapa kali Artik merendahkan tubuhnya. Membuat belahan di dada Artik bisa dilihat dengan leluasa oleh Sander. Sebagai pria yang terlalu peka pada wanita, tentu saja Sander tahu tujuan Artik. Setiap gerak geriknya mencerminkan keinginan besar dalam diri wanita itu.
"Baiklah, Artik. Aku rasa, aku sudah bisa menangkap konsep besar yang ditawarkan oleh Riky. Kau bisa kirimkan padaku dan aku akan memepelajarinya nanti. Ada bebeapa detail yang akan aku tambahkan. Hal ini terkait dengan kondisi geografis desa itu yang tidak kalian ketahui."
Sander berdiri, membuat lengan Artik yang semula bersandar di pangkuan Sander, tiba-tiba bersandar pada udara hampa. Wanita itu tersenyum. Dia tahu bahwa Sander sekuat tenaga menghindarinya. Tapi, Artik tidak akan menyerah.
"Tentu, Sander akan kukirimkan semua padamu. Sekarang kita bisa keluar makan siang atau kau ingin kita makan di sini?" tanya Artik.