Sampai di depan ruangan, Sander melihat dua orang wanita sedang berdiri berhadapan. Mereka seolah bersiap untuk saling menyerang.
"Artik! Arinda! Apa yang sedang kalian lakukan?"
Artik segera mendekat dan berdiri di sebelah Sander. Tatapannya tajam tertuju pada Arinda. Matanya sinis dan wajah cantiknya seolah siap membunuh. Dia berdiri di sebelah Sander untuk memperkuat posisinya. Terlihat baju merah marun Artik sedikit basah.
"Lihat karyawanmu yang bodoh ini. Dia sengaja menumpahkan air ke bajuku. Entah apa yang ada di pikirannya."
Sementara Arinda berdiri di tempatnya. Melihat ke arah Artik dengan pandangan penuh kebencian yang sama.
"Saya tidak sengaja melakukan itu," ujarnya dengan wajah berani dan tanpa rasa bersalah.
"Setidaknya kau harus meminta maaf!" teriak Artik.
"Saya belum sempat mengucapkan apa pun dan Nona sudah berteriak memaki," jawab Arinda tanpa rasa bersalah.