Deyla mendengus di sebelah Sander. Seperti ada kepahitan di dalam hatinya. Namun, dia enggan berbicara. Banyak hal yang harus disimpan dan dipendam sebagai rahasia.
"Tampaknya hidupmu tidak seindah yang terlihat." Sander mencoba menebak.
Deyla menyembunyikan air matanya.
"Tidak semua hal perlu dijelaskan pada orang lain. Kadang orang melihat kesakitan kita, hanya akan tertawa."
Sander diam, dia perlu menyampaikan sesuatu pada Deyla. Sesuatu tentang dirinya dan Deyla yang tidak diketahui oleh Deyla sendiri.
"Dey, sebenarnya ini bukan pertemuan kita yang pertama."
Deyla membenarkan posisinya. Dia yang semula berbaring dengan kepala di dada Sander, kini duduk dan bersandar di punggung tempat tidur.
"Maksudmu?" tanya Deyla heran.
Sander menarik sebatang rokok yang ada di atas nakas. Mungkin itu adalah milik Deyla. Dia menyalakan rokok itu dan menghisap dalam. Untuk meringankan hatinya untuk siap bercerita. Entah apa reaksi Deyla jika dia tahu apa yang akan Sander sampaikan.