Gadis itu duduk di depan dokter Marina. Mendengar semua pengakuannya, Sang Dokter justru tersenyum bahagia. Sedikit pun dokter Marina tidak merasa khawatir. Gadis ini bukan hanya menyembuhkan raga pasiennya, tapi juga jiwanya yang penuh luka setelah lima tahun. Kehilangan seseorang yang dicintai dalam sebuah drama pengkhianatan, tidak akan mudah bagi siapa pun juga.
Tapi, masa kemarau itu telah berakhir. Gadis sederhana ini bagai tetesan embun harapan pada jiwa pria yang terluka itu.
"Jadi, apa rencanamu sekarang?" tanya dokter Marina.
"Saya tidak tahu, Dokter. Saya datang untuk melapor bahwa pekerjaan saya telah selesai. Mungkin setelah ini saya akan kembali ke panti asuhan. Beristirahat untuk beberapa waktu."
"Apa kau sangat lelah dan tertekan selama bekerja dengannya?"
Sesaat gadis itu terdiam. Pertanyaan dokter Marina menjadi pertanyaan dalam dirinya juga. Tapi, dengan hatinya yang terdalam dan jujur, jawab sebenarnya adalah Tidak! Bekerja di tempat itu sangat menyenangkan.