Bab :02. Rusa
Kai melongok melihat Giyu bisa mengeluarkan air dari tangan nya, "Gi-Giyu tangan mu."
Giyu memasang muka datar,"Kenapa, tangan ku terlalu bagus kan."
Kai, "Geer banget lu maksud gua tuh liat tangan lh ngeluarin air bodoh."
Giyu melihat tangan nya, seketika air yang keluar dari tangan Giyu langsung mengenai muka Giyu,"Air sialan, ehh airnya berhenti."
Giyu, "Ehhh air apa ini!!!"
Kai,"Mungkin itu sihir mu bisa aja kan."
Giyu,"Mungkin sih ah aku mau ngetes sihirku dulu."
Giyu keluar dari laut lalu mengarah kan tangan nya ke sebuah pohon besar di dekat tebing, Giyu membayangkan air keluar dari tangan nya,"Airrr keluar lah."
Kai,"Hahhahaah air apa, air setetes hahahah." Kai tertawa terbahak bahak.
Pipi Giyu memerah karena malu saat melihat air nya yang keluar hanya setetes tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan,"K-kenapa malah setetes."
Kai,"Sudah lah, mending nyari kayu bakar makanan dan beberapa daun untuk kita tidur."
Giyu,"Yah kau benar." Giyu pergi ke arah hutan mencari makanan tanpa dia sadari dia telah masuk ke sarang dari para rusa.
Rusa di dunia ini berbeda dengan dunia asli di dunia fantasi rusa bila dalam bahaya dia akan langsung menyerang orang itu jika di dunia nyata rusa lebih memilih lari jika dalam bahaya.
Giyu yang masuk ke sarang rusa berusaha mengeluarkan kekuatannya untuk menyerang rusa tersebut namun air yang keluar hanya sedikit dan tidak mengenai rusa tersebut,"Si-sial rusa itu kenapa menatap ku dengan tatapan sinis?"
Rusa itu berjalan dengan pelan ke arah Giyu sambil menatap giyu dengan tatapan sinis dan licik.
Satu jam yang lalu...
Giyu mengumpulkan batu yang berbentuk sedikit tajam lalu menyatukan nya ke dahan pohon, lalu mengikat nya mneggguanakan tanaman merambat.
Kemblai ke masa sekarang~~~
Giyu sontak mengeluarkan tombak yang sudah dia buat lalu langsung menyerang rusa tersebut.
Rusa itu langsung menyerang Giyu dengan tanduk nya, serangan rusa itu mengenai perut Giyu, Giyu langsung mental ke belakang lalu rusa itu langsung mengambil kesempatan itu untuk menyerang Giyu dengan menghentakan kaki nya ke perut Giyu.
Giyu mengelak dan langsung berdiri dan saling tatap tatapan dengan rusa itu, secara bersamaan Giyu dan rusa itu lansung menyerang.
Giyu,"Kenak kau rusa bodoh." Giyu maju dan melompat lalu langsung memotong kepala rusa itu.
Giyu,"Huu akhirnya salto ku ini berguna juga ya, rusa di sini menyeramkan." Giyu berjalan kembali ke arah laut sambil membawa mayat rusa itu, tanpa di ketahui Giyu rusa rusa lain melihat nya dari jarak jauh.
Kai,"Kenapa dah pohon di sini keras bet ranting ranting nya huu." Kai mengambil batu yang agak tajam lalu menumbukan batu itu ke ranting ranting pohon.
Kai,"Huuu gua harus balek luanni sebelum matahari hilang."
Tangan Kai perlahan lahan lepas dari pegangan pohon nya, Kai langsung jatuh dari pohon yang sangat tinggi.
Kai,"Aduhh sialan, gua harusnya mati jatuh dari pohon tinggi mungkin kekuatan ku ini tidak bisa mati jika jatuh kah."
Kai langsung bergerak kembali ke arah laut.
13menit kemudian
Giyu,"Lama ya,"
Kai,"Huuu gua hampir mati tadi."
Giyu,"Gua juga hampir mati, rusa di sini berbahaya bukanya lari malah menyrang untung gua dulu belajar salto."
Kai,"Ayok lah gua hidupin apinya dulu kau potong potong tu rusa lah."
Giyu,"Tunggu daun nya mana ni."
Kai,"Hehe gua lupa."
Giyu, "Astaga bisa bisa nya jadi gua tidur gmn?"
Kai, "Masalah nanti udah cepetan kerja."
Giyu membuat sebuah pisau dari batu lalu mulai memotong daging rusa tersebut, "Ahhh daging kenyal bet dah susah di potong malah make pisau batu lagi."
Kai,"mending lu hidupin api terus gua yang motong tuh rusa."
Giyu,"Yah gua setuju dari pada harus ama daging rusa nih."
Kai langsung mengambil pisau yang di buat Giyu tadi lalu mulai membersihkan daging dan memotong nya dengan sangat mudah.
Giyu menggesekan batu dengan kayu tapi sebelum itu dia menggesekan batu dengan batu dengan tujuan agar batu itu panas lalu ia gesekan dengan kayu agar keluar api dan cara nya pun berhasil.
Giyu dan Kai langsung memasak daging rusa tersebut dan memakannya dengan sangat lahap
Giyu,"Enak bet daging ni."
Tiba tiba kabut tebal datang menutupi langit dan awan mulai mendung
Kai,"Sial dah mau hujan ayok Giyu cepat ke dalam hutan."
Giyu,"Memang sih hutan nya lebat dan hujan gak akan kenak ke kita tapi kita bisa nyasar kalau jauh jauh."
Kai,"Ya kita di situ aja." Menunjuk ke arah pohon besar tempat dia jatuh tadi.
Kai dan Giyu pun berjalan ke sana namun tiba tiba Giyu terhempas terkenak sundulan dari rusa.
Kai, "Si-sial cepetan lari."
Giyu,"Tidak Kai ini saatnya mengeluarkan jurus terkuat ku."
Kai,"Ha? Jurus terkuat."
Giyu,"Iya, lihat dan dengar lah."
Kai,"Ini saatnya Giyu keluarkan."
Giyu,"Berbalik badan lalu memesang muka imut dan dan memohon maaf."
Kai,"Ha i-itu jurus terkuat mu kah?"
Giyu kemudian di tendang oleh pimpinan para rusa hingga terpental lagi
Kai,"Lariiiii Giyu!!!"
Kai dan Giyu lari hujan pun turun, rusa rusa itu masih mengejar mereka hingga akhirnya Kai dan Giyu terpojok karena jalan yang mereka ambil adalah jalan buntu.
Rusa rusa tersebut menatap mereka dengan tatapan yang sangat ganas sambil maju perlahan mendekati Kai dan Giyu.
Kai dan Giyu pun merinding bulu bulu mereka naik badan mereka bergetar saat melihat rusa rusa itu.
Kai,"Maaf kan aku jika aku ada salah tapi mohon jangan bunuh kami."
Dari atas tebing muncullah gerombolan beruang, beruang beruang itu langsung lompat dan menyerang para rusa karena dulu nya para rusa telah membunuh anak anak beruang tersebut.
Kai,"Giyu ini saat nya kita untuk lari."
Giyu,"Nanti kita makin tersesat, tapi ya udah lah aku juga gak mau mati di bunuh rusa atau beruang."
Kai dan Giyu langsung lari tanpa arah karena yang ada di pikiran mereka sekarang untuk tetap hidup.
Kai dan Giyu memasuki sebuah gua yang sangat besar dan juga sangat gelap
Giyu,"Kita bermalam di sini aja dulu."
Kai,"Aku setuju mari tidur."
Giyu,"Tapi jangan terlalu nyenyak nanti kita udah mati aja lagi."
Kai,"I-iya aku juga tau itu."
Kai,"Ahhh gatal sekali mana bising lagi."
Giyu,"Iya nyamuk nya banyak amat hujan sama suara suara hewan aneh juga membuat suasana menyeramkan."
Kai,"Jangan nambah kesan horor nanti malah makin gak bisa tidur."
Auuman keras serigala serigala terdengar dan berdengung ke arah gua tempat Kai dan Giyu berada.
Kai,"Giyu su-suara itu serigala."
Giyu,"Kai gua gak mau mati di makan serigala."
Suara serigala semakin keras terdengar hingga ke dalam gua.